Jumat, 20 Desember 2013

Contoh Jurnal Ilmiah

JURNAL  ILMIAH

PENGENDALIAN INTERN  TERHADAP KAS


  1. Latar belakang

Setiap perusahaan selalu berusaha menciptakan system yang baik untuk keberadaan kasnya. Kas sangat berperan terhadap jalannya operasional perusahaan, bila kasnya sangat terbatas maka operasional perusahaan akan terganggu,demikian juga bila kas yang berlebih akan mengakibatkan timbulnya idle cash, yang merupakan aktiva yang tidak produktif.
            Bila dilihat dari keberadaannya di neraca kas adalah  aktiva paling lancer, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap  transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Namun kas juga sangat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan.Oleh karena itu  perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas.

  1. Perumusan masalah

            Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan terhadap kas yaitu bagaimana meningkatkan pengendalian intern terhadap kas pada suatu perusahaan.

            Tujuan Penelitian
            Untuk mengetahui  bagaimana meningkatkan pengendalian intern terhadap kas pada suatu perusahaan.

Manfaat
            Menambah wawasan dan pengatahuan serta masukan bagi pihak-pihak yang membutuh informasi pengendalian terhadap kas.

Metodologi

           
  1. Pembahasan
Untuk menjawab permasalahan diatas, pada bagian yang pertama saya akan uraikan pengertian kas,  dan komposisi kas. Pada bagian kedua akan diuraikan  tentang  pengendalian intern terhadap kas.

Pengertian Kas

a. Kas adalah

b. Komposisi Kas

            Yang termasuk dalam kas  menurut pengertian akuntansi adalahalat pertukaran yang dapat diterima untuk peluanasan utang, sebagai setoran  ke bank, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller’s checks, cashier’s checks, bank draft dan money order. Untuk dapat  digolongkan sebagai kas biasanya didbatasi dengan diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominal tidak dikelompokkan dalam kas. Jika ada wesel tagih yang diserrahkan ke bank untuk ditagihkan,maka wesel tagih ini tetap dicatat sebagai piutang wesel sampai dilunasi oleh yang membuat wesel. Kadang-kadang perangko dapat digunakan untuk pembayaran yang jumlahnya kecil, tetapi perangko tidak akan diterima sebagai setoran  oleh bank, maka perangko bukan kas.
            Cek mundur (post dated checks) tetap dicatat sebagai piutang sampai tanggal dimana cek dapat diuangkan.Cek mundur termasuk dalam kelompok piutang.
            Surat-surat berharga seperti saham-saham dan obligasi mungkin dapat segera dijual dan menjadi uang tunai, tetapi sebelum dujual surat-surat berharga tersebut tidak termasuk kelompok kas. Sebelum dijual surat berharga tetap dilaporkan sebagai investasi jangka pendek.
            Simpanan dalam bank-bank diluar negeri menimbulkan suatu masalah khusus karena mata uang yang  berbeda.Oleh karena itu  simpanan di bank luar negeri harus dikurskan dalam rupiah.Sering kali simpanan-simpanan di bank luar negeri tidak dapat diambilsewaktu-waktu, oleh karena itu dalam neraca simpanan tadi akan dilaporkan terpisah.
            Uang kas yang dibatasi penggunaannya, biasanya dalam bentuk dana, tidak dimasukkan dalam kas tetapi dilaporkan terpisah sebagai dana.Jika penggunaannya masih dalam waktu satu tahun, maka termasuk dalam kelompok aktiva lancer, tetapi jika tidak dapat digunakan  dalam waktu satu tahun,maka dilaporkan dalam kelompoka aktiva tidak lancer.

c. Pengendalian intern terhadap kas.

            Pada umumnya suatu system pengawasan intern terhadap kas akan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan .  Tanpa adanya fungsi seperti diatas, akan mudah menggelapkan uang kas.
            Karena bentuk dan jenis perusahaan ada bermacam-macam, maka system pengawasan intern suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lain . Tetapi ada dasar-dasar tertentu yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk mengadakan pengawasan terhadap kas.
  1. Penerimaan Uang
Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber antara lain dari penjualan unai, pelunasan piutang, atau dari pinjaman. Prosedur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain :
    1. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan  kas dan setiap penerimaan kas  harus segera dicatat dan disetor ke bank.
    2. Diadakan pemisahaan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
    3. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.
  1. Pengeluaran kas
Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, sering kali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapaprosedur pengawasan yang penting sebagaiberikut :
    1. Semua Pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran  kecil dibayar dari kas kecil.
    2. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
    3. Penulisan cek hanya apabila didukung bukti-bukti (dokumen) yang lengkap atau digunakan system voucher.
    4. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas.
    5. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.
    6. Diharuskan membuat laporan kas harian.
Dengan diterapakan prinsip-prinsip pengawasan intern terhadap kas  seperti yang telah disebutkan diatas, timbul beberapa masalah, yaitu mengenai pembentukan kas kecil dan adanya rekening giro bank yang memerlukan  dilakukannya rekonsiliasi bank.

1.      Kas Kecil.
Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran – pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.  Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2metode yang dapat digunakan yaitu (a) system imprest (b) metode fluktuasi.

a.       Sistem  Imprest.
Didalam system ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap,yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Oleh kasir kas kecil, cek  tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untukmembayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.

Prosedur akuntansi untuk dana kas kecil dengan system imprest sebagaiberikut :

Misalnya PT.X pada tanggal 1 Desember 2008 membentuk dana kas kecil sebesar Rp100.000,00.Pengeluaran kas kecil sampai tanggal 19Desember 2009 sebesar Rp90.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

      Biaya angkut                           Rp15.000,00
      Listrik                                          17.000,00
      Telpon                                         28.000,00
      Administrasi kantor                    30.000,00

Pada tanggal 19 Desember 2005 dilakukan pengisian kembali sebesar Rp90.000,00 Mulai tanggal 20 Desember sampai dengan 31 Desember 2008 pengeluaran kas kecil sebesar Rp80.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

      Biaya kirim penjualan             Rp25.400,00
      Langganan surat kabar                  4.750,00
      Biaya  rapat dan pertemuan        30.850,00
      Biaya cetak formulir                   19.000,00
                  Kas                                                      Rp80.000,00



            Apabila pada tanggal 31 Desember 2008 tidak dilakukan pengisian kembali maka kas kecil jumlahnya tinggal Rp20.000,00 dan yang Rp80.000,00 sudah dikeluarkan untuk membayar biaya-biaya. Karena tidak dilakukann pengisian kembali maka biaya-biaya sejumlah Rp80.000,00 tersebut tidak dicatat. Oleh karena itu pada tanggal 31 Desember 2008 dibuat jurnal penyesuaian sebagaiberikut :

            Biaya kirim penjualan                         Rp25.400,00
            Surat kabar,majalah dll                             4.750,00
            Biaya rapat dan pertemuan                     30.850,00
            Biaya cetak                                             19.000,00
                        Kas kecil                                                         Rp80.000,00

b.      Metode Fluktuasi
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara sama seperti dalam metode system imprest. Perrbedaan dengan system imprest adalah dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi
berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembalidan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Jadi buku pengeluarna kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar pembukuan kerekening-rekening buku besar.Karena pencatatan dilakukan setaip kali terjadi pengeluaran, maka rekening kas kecil didebit sebesar uang yang diterima. Misalnya PT.X membentuk kas kecil sebesar Rp100.000,00 pada tanggal 1 Desember 2008.

Transaksi-transaksi pengeluaran kas kecil sebagai berikut :

2008
2 Desember   : Membayar Koran                                Rp7.200,00
3 Desember   : Membayar biaya angkut                        45.000,00
7 Desember   : Biaya adinistrasi dan umum                  17.800,00
9 Desember   : Membayar reeking listrik                      14.000,00
10Desember  : Dana kas kecil diisi kembali                  75.000,00

Dengan menggunakan metode fluktuasi transaksi-transaksi di atas dicatat dengan jurnal-jurnal sebagai berikut :

2008
1  Desember   :  Kas kecil                   Rp100.000,00
                                    Kas                                          Rp100.000,00
2   Desember   : Biaya Koran              Rp7.200,00
                                    Kas kecil                                 Rp7.200,00
3   Desember   : Biaya angkut             Rp45.000,00
                                    Kas kecil                                 Rp45.000,00
7   Desember   : Biaya adm.Umum     Rp17.800,00
                                    Kas kecil                                 Rp17.800,00
9   Desember   : Biaya listrik               Rp14.000,00
                                    Kas kecil                                 Rp14.000,00
10  Desember   :  Kas Kecil                Rp75.000,00
                                    Kas                                          Rp75.000,00 


            Jurnal-jurnal tersebut apabila dibukukan kedalam rekening kas kecil akan nampak sebagaiberikut :


Kas Kecil
 

2005                                                                    2005           
Desember  1    Rp100.000,00                            Desember    2           Rp7.200,00
                10          75.000,00                                                 3               45.000,00
                                                                                               7               17.800,00               
                                                                                               9               14.000,00



            Dari rekening kas kecil di atas dapat dilihat bahwa saldonya berfluktuasi sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran kas kecil.

2.      Rekonsiliasi Laporan Bank
Apabila  setiap penerimaan uang disetor ke bank dans etiap pengeluaran uang (kecuali jumlahnya relative kecil) menggunakan cek maka rekening kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Biasanya laporan bank diterrima bulanan dan akan  direkonsiliasi dengan catatan kas dan catatan bank. Selain itu rekonsiliasi juga beguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh pegawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas, agar penyusunan rekonsiliasi bank ini dapat digunakan untuk mengecek catatan-catatan kas dan bank. Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasikan itu adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus dibuat  perbandingan  antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada.
Hal-hal yang menimbulkan perbedaan dapat digolongkan sebagai berikut :
1.      Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan tetapi belum dicatat oleh bank.
Contoh :
a.       Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan  berikutnya (setoran dalam perjalanan).
b.      Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, atetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya,karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran dalam perjalanan).
c.       Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank.
2.      Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Contoh :
a.       Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam  buku perusahaan (jasa giro).
b.      Penagihan  wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank  sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3.      Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan  sebagai pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya.
Contoh :
a.       Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang meneriman belum diuangkan sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b.      Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi  ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar,maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.
4.      Elemen-elemen  yang sudah  dicatat oleh bank sebagai pengeluaran  tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh :
a.       Cek dari langganan yang ditolak oleh perusahaan  karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
b.      Bunga yang diperhitungkan  atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum  dicatat oleh perusahaan.
c.       Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.

Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda :

1.      Rekonsiliasi saldo akhir yang bisa dibuat dalam 2 bentuk :
a.       Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar
b.      Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
2.      Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dansaldo akhir yang bisa dibuat 2 bentuk :
a.       Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom).
b.      Laporan  rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas  untuk menunjukan saldo yang benar (8 kolom).

Rekonsiliasi Saldo akhir
                        Contoh penyusunan laporan rekonsiliasi saldo akhir disusun berdasarkan data yang dperoleh dari catatan kas PT. X pada tanggal 31 Desember 2008 sebagai berikut :
Dari laporann  bank
            Jasa giro                                                          Rp8.900,00
            Biaya bank                                                          1.600,00
            Saldo akhir                                                      661.600,00
Dari rekening
            Setoran dalam perjalanan                                180.000,00
            Uang kas yang tidak disetor                             40.000,00
Cek-cek yang telah beredar
            No.001                                                                          60.000,00
            No.002                                                                          80.000,00
            No.003                                                                        121.000,00                 Rp261.200,00
 

Kesalahan mencatat penerimaan Rp101.200,00 dicatat sebesar Rp102.100              900,00
Saldo akhir                                                                                                      Rp614.000,00

            Data diatas jika disusun dalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar sebagaiberikut :

PT.X
Rekonsiliasi Laporan Bank
31 Desember 2008
 

Saldo per laporan bank                             Rp661.600         Saldo kas                                                 Rp614.000                   
                                                                                                   
Ditambah :                                                                               Ditambah :
    Setoran dalam perjalanan    Rp180.000                            Jasa  giro                                                      8.900
    Uang kas yang tidak disetor       40.000
                                                                      Rp220.000                                                                        Rp622.900
                                                                                                               
                                                                      Rp881.600         
Dikurangi :                                                                                Dikurangi :
   Cek yang beredar :                                                                  Biaya jasa bank           Rp1.600                               
    No. 001                                   Rp60.000                              Koreksi penerimaan              900
    No.002                                         80.000                               
    No.003                                       121.200                                                                                              Rp    2.500
                                                                     Rp261.200                      
                                                                                                               

Saldo  bank yang benar              Rp620.400      Saldo kas yang benar             Rp620.400
                                         ========                                                    ==========





            Apabila  disusun dalam bentuk kedua yaitu rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas maka bentuknya sebagaiberikut :

PT. X
Rekonsiliasi Laporan Bank
31 Desember 2008

 

          Saldo per laporan  bank                                                                        Rp  661.600
          Ditambah :
                        Setoran dalam perjalanan                    Rp180.000
                        Uang kas yang tidak disetor                     40.000
                        Biaya bank                                                  1.600
                        Koreksi penerimaan                                       900

                                                                                                       222.500


 
                                                                                                  Rp 884.100
Dikurangi :
              Cek-cek yang beredar :
              No.001                                    Rp  60.000
              No.002                                           80.000
              No.003                                         121.200
                                                                         
                                                                          Rp261.200
              Jasa giro                                                      8.900                                          
                                                                                                  Rp  270.100   
                                                 
Saldo kas                                                                                   Rp  614.000
                                                                                                  =========

            Sesudah membuat rekonsiliasi, perusahaan harus mencatat elemen-elemen yang mempengaruhi saldo kas . Elemen-elemen itu dapat dilihat dalam rekonsiliasi pertama yaitu mengenai jasa giro, biaya bank dan koreksi kesalahan penerimaan.  Tetapi bila rekonsiliasinya dibuat dengan bentuk kedua, pemegang buku masih harus meneliti elemen-elemen yang mempengaruhi kas yang perlu dicatat.
            Sebagai haasil rekonsiliasi di atas dalam buku-buku PT.X dibuat jurnal sebagaiberikut :
            Kas                                          Rp8.900
                        Pendapatan jasa giro                           Rp8.900

            Macam-macam biaya umum   Rp1.600
                        Kas                                                      Rp1.600
           
Piutang                                    Rp900
                        Kas                                                      Rp900
Jurnal-jurnal diatas dapat digabung dalam satu jurnal sebagai berikut :

            Kas                                          Rp6.400
            Macam-macam biaya umum   Rp1.600
            Piutang                                            900
                        Pendapatan jasa giro                           Rp8.900

Kesimpulan :













kesimpulan
Daftar pustaka











Tidak ada komentar:

Posting Komentar