5 Lima Permasalahan Ekonomi yang terjadi di indonesia, adalah sebagai beriku :
1.
Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat
melalui tingkat produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang
seperti Indonesia sering terkendala masalah modal dan investasi. Indonesia
masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan
ekonominya.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan
akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan
minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak menyebabkan
harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi
berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.
2.
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan
keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil.
Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara
umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf
hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012
jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta
orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang
sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan
harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas
bukan makanan.
3.
Pengangguran
Secara umum
pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran
merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada
suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang
dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja
yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan
pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,
jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa.
Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta
jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan
sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di
Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu
mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas
tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong
tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta
memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.
4.
Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan digunakan
masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat untuk
memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat
dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah.
Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok
masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan kelompok masyarakat dengan
penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh
karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi
pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam
menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan
penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburan sosial
masyarakat.
5.
Inflasi
Berdasarkan data BPS,
inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi di
Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan barang
dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh
kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan
penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada
lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian
negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar